JADILAH MANUSIA YANG MEMBUTUHKAN ALLAH DENGAN BERDO'A
Setiap manusia mempunyai hajat yang berbeda-beda, ada yang meminta rizki, jodoh, keluar dari masalah dan lain sebagainya.
Semua manusia berdoa serentak disatu malam dan Allah mengabulkan doa-doa kita tanpa mengurangi sedikitpun kekayaan Allah.
Perumpamaan setetes air dari ujung jarum yang dicelupkan kedalam lautan, begitulah kebesaran Allah.
Allah maha mengabulkan doa sejak manusia pertama yaitu Nabi Adam AS hingga manusia terakhir, dari iblis sampai jin yang terakhir.
Ini membuktikan bahwa kitalah yang membutuhkan Allah bukan Allah yang membutuhkan kita.
Seperti sebuah hadist dari Imam Muslim dengan derajat shohih:
يا ايها الناس انتم الفقراء الي الله
Wahai sekalian manusia, kalian semua fakir kepada Allah
Berdasarkan hadist diatas, kita harus belajar terus bahwa kita butuh kepada Allah, dan derajat kebutuhan kita bukan hanya sebagai orang yang miskin tapi juga kepada derajat orang fakir.
Bila derajat miskin berarti seseorang merasa cukup dalam kekurangan, tapi derajat fakir berarti kita sangat membutuhkan dan tidak bisa tertunda.
Saat kita merasa fakir dihadapan Allah, maka akan terpicu semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berharap sepenuh hati kepada Allah.
Sebaliknya, bila kita tidak merasa fakir kepada Allah maka akan timbul penyakit seperti Fir'aun, Abu Jahal, Qorun dalam diri kita.
Bukan kesombongan, karena sombong adalah penyakit milik jin. Tapi Fir'aun memiliki penyakit tanpa Allah dia tetap bisa sukses dan hidupnya tercukupi.
Maka, saar kita fakir dihadapan Allah kita tidak akan berbuat hal-hal yang mendatangkan kebencian dan kemarahan Allah.
Kenapa orang berani berbuat maksiat? apakah dia tidak tahu bila Allah maha melihat?
Orang yang berbuat maksiat sebenarnya tahu bila Allah maha melihat, tapi dia tidak merasa fakir kepada Allah.
Mereka merasa walau berbuat maksiat kehidupan mereka baik-baik saja, kehidupan mereka pun tercukupi.
Lalu mengapa Allah membiarkan orang yang berbuat maksiat?
Sebenarnya Allah masih memberi waktu bertaubat kepada mereka berupa teguran-teguran halus lewat nasihat-nasihat.
Contohnya adalah Fira'un yang Allah tegur secara bertahap dengan teguran halus melalui dakwah Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS.
Baca Juga: Kekecewaan Anthony S Ginting Hingga Pujian BWF Untuk Pukulannya Yang Mengagumkan
Lalu ditakangkan musibah serbuan belalang, musim dingin yang mematikan hingga Allah tenggelamkan Firaun kedasar laut merah.
Itulah tahapan teguran dari Allah mulai dari teguran halus sampai Allah berikan ujian-ujian.
Bila semua itu tidak membuat seorang hamba merasa fakir kepada Allah, maka Allah akan mematikan hatinya.
Sedangkan begitu banyak yang kita butuhkan kepada Allah dan begitu banyak pertolongan-pertolongan yang Allah berikan.
Hanya saja manusia tidak mengetahui itu karena Allah 'bekerja' dalam diam.
Seperti dalam Surah Al Baqoroh ayat 185: يريد الله بكم اليسرا ولا يريد بكم العسرا
Sesungguhnya Allah menghendaki kemudahan bagimu ( manusia) bukan kesulitan bagimu.